LESVOS ISLAND, YUNANI – Sebanyak 55 peserta dari 30 negara, termasuk perwakilan dari Geopark Maros Pangkep, mengikuti kursus intensif internasional tentang UNESCO Global Geopark (UGG) 2025 yang diselenggarakan di Lesvos Island.
Kursus ini bertujuan memperkuat jejaring global, belajar dari geopark yang sudah mapan, dan berbagi ide serta tantangan dalam pengelolaan geopark.
Menurut GM Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan, keikutsertaan Geopark Maros Pangkep dalam kursus ini memiliki beberapa misi utama, yakin membangun jaringan internasional: Memenuhi salah satu rekomendasi UNESCO untuk membangun jejaring geopark secara internasional.
“Hal ini krusial untuk berbagi pengalaman dan menjalin kerja sama lintas negara dalam pengembangan geopark,” ungkap Dedy.
Dedy menuturkan, lewat kegiatan ini ia langsung belajar dari pengelola Geopark yang lebih berpengalaman. Ia mendapatkan wawasan dari berbagai geopark di negara lain yang sudah lebih stabil dan berkembang. Pembelajaran ini mencakup strategi pengembangan geopark yang lebih berkelanjutan. Selain itu, Ian juga mempresentasikan ide-ide inovatif serta permasalahan yang dihadapi Geopark Maros Pangkep untuk mendapatkan masukan dan solusi dari para ahli serta peserta lainnya.
Kursus yang padat dan intensif ini menjadi platform penting bagi Geopark Maros Pangkep untuk mengasah kapasitas dan pengetahuan dalam pengelolaan geopark.
Persiapan Menuju Revalidasi UNESCO 2026
Dedy menambahkan, kegiatan ini juga merupakan bagian integral dari persiapan Geopark Maros Pangkep menuju revalidasi UNESCO pada tahun 2026. Proses revalidasi ini merupakan evaluasi berkala oleh UNESCO untuk memastikan bahwa geopark tetap memenuhi kriteria sebagai bagian dari Jaringan Geopark Global.
“Dengan memperkuat jejaring dan belajar dari pengalaman geopark lain, Geopark Maros Pangkep diharapkan semakin siap menghadapi penilaian penting tersebut dan terus menjadi kebanggaan Indonesia di kancah internasional,” pungkas alumni Teknik Geologi Unhas ini.