MAKASSAR – Di tengah dinamika sosial dan politik yang terus berubah, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Sulawesi Selatan meneguhkan arah perjuangan politiknya melalui kegiatan Leaders Meet Up yang digelar di tiga zona daerah pemenangan Sulsel pada 9–12 Oktober 2025.
Kegiatan ini dipusatkan di tiga titik, yakni Bantaeng (Zona 1 Sulsel), Bone (Zona 2 Sulsel), dan Luwu (Zona 3 Sulsel).
Acara dihadiri oleh Ketua DPW Partai Gelora Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil, Wakil Ketua Hasan Hamido dan Muhammad Iqbal, Sekretaris DPW Syahrul Mubarak, Bendahara DPW Hasdar, serta Ketua Bidang Kaderisasi Dr. Jumadil. Turut hadir pula anggota DPRD Partai Gelora se-Sulsel, para Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, serta Kepala Bidang Kaderisasi DPD se-Sulawesi Selatan.
Dengan mengusung tema “Samateruski Bantu Rakyat”, kegiatan ini menjadi wadah konsolidasi, refleksi, dan penguatan nilai-nilai kepemimpinan bagi seluruh jajaran pengurus daerah dan kader Partai Gelora di Sulawesi Selatan.
Menurut Mudzakkir Ali Djamil, tema tersebut bukan sekadar slogan, melainkan penegasan jati diri Partai Gelora sebagai gerakan kepemimpinan yang solutif bagi rakyat.
“Kepemimpinan yang kita bangun di Gelora harus hadir dengan solusi, bukan sekadar janji. Kita ingin memastikan bahwa di setiap lapisan pengurus, semangat membantu rakyat itu nyata,” ungkap Mudzakkir yang akrab disapa Muda.
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi, berbagi pengalaman, serta pelatihan kepemimpinan yang menekankan pentingnya empati, kolaborasi, dan kebermanfaatan sosial dalam setiap langkah politik.
Sementara itu, Sekretaris DPW Gelora Sulsel, Syahrul Mubarak, menegaskan bahwa semangat “Samateruski Bantu Rakyat” akan terus menjadi kompas perjuangan politik Partai Gelora di Sulawesi Selatan.
“Kami ingin hadir di tengah masyarakat bukan hanya menjelang pemilu, tapi di setiap fase kehidupan rakyat. Karena politik bagi Gelora adalah tentang kehadiran yang menenangkan,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, Partai Gelora Sulsel memperkuat pesan bahwa politik bukan sekadar arena perebutan kekuasaan, tetapi panggilan untuk menghadirkan perubahan dan solusi nyata bagi kesejahteraan rakyat.
