Idrus Marham: Prabowo Terbuka pada Kritik, Tapi Ogah Didikte!

- Editorial Team

Sabtu, 7 Juni 2025 - 08:42 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua DPP Golkar Idrus Marham

Wakil Ketua DPP Golkar Idrus Marham

MAKASSAR – Presiden terpilih Prabowo Subianto adalah sosok pemimpin yang mau mendengar, tapi tidak akan didikte. Pernyataan ini disampaikan politikus senior Partai Golkar, Idrus Marham, di Makassar pada Sabtu (7/6/2025).

Menurutnya, Prabowo sangat terbuka terhadap kritik dan masukan yang membangun, namun tetap memegang kendali penuh dalam mengambil keputusan penting terkait pemerintahan dan politik.

“Pak Prabowo bukan tipe pemimpin yang bisa didikte. Beliau sangat terbuka terhadap masukan dan kritik yang membangun, itulah esensi demokrasi yang ia jalankan,” jelas Idrus.

Idrus menambahkan, di era kepemimpinan Prabowo nanti, kran demokrasi akan dibuka lebar. Hal ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari implementasi nilai-nilai demokrasi yang substansial. Prabowo, katanya, selalu mengedepankan asas kekeluargaan dan kebersamaan, bahkan merangkul pihak-pihak yang sebelumnya berseberangan.

“Prabowo membuka ruang bicara dengan siapa saja. Ini cerminan kepemimpinan inklusif yang berlandaskan gotong royong dan persatuan,” tuturnya.

Pengalaman Prabowo Jadi Modal Utama
Menurut Idrus, pengalaman panjang Prabowo di dunia militer dan politik membuatnya sangat paham peta kekuatan politik. Ia tahu betul siapa yang benar-benar berjuang, siapa yang berkhianat, dan siapa yang hanya sibuk mengolah isu tanpa kontribusi nyata.

“Pak Prabowo sudah kenyang asam-garam perjuangan politik. Beliau tahu siapa yang pantas dipercaya untuk mengemban amanah, baik di pemerintahan maupun di institusi seperti TNI dan Polri,” imbuhnya.

Meski ruang demokrasi dibuka lebar, Idrus mengingatkan agar kebebasan menyampaikan kritik tidak disalahartikan sebagai kesempatan untuk mendikte kebijakan. Kritik itu penting, namun keputusan akhir tetap menjadi hak prerogatif Presiden.

“Kritik itu sehat, tapi jangan sampai berubah jadi tekanan yang mendikte. Prabowo mendengar, tapi tetap punya pertimbangan dan arah sendiri dalam memimpin,” kata Idrus.

Ia juga menegaskan bahwa demokrasi harus tetap dalam koridor hukum dan konstitusi, bukan kebebasan tanpa batas.
Idrus mengapresiasi langkah Prabowo yang sejak awal membuka dialog dengan semua kelompok, termasuk oposisi. Menurutnya, ini menunjukkan karakter kepemimpinan inklusif yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ia bahkan menyinggung peran politikus Gerindra Dasco yang aktif menjembatani dialog, dan yakin hal itu tidak mungkin terjadi tanpa restu Prabowo.

Namun, Idrus juga menyoroti adanya desakan agar Presiden Prabowo segera merombak kabinet atau mengganti Kapolri. Ia menilai hal tersebut sudah bukan lagi kritik, melainkan upaya mendikte.

“Itu bukan lagi kritik, tapi sudah masuk ranah mendikte. Saya yakin Prabowo bukan tipe pemimpin yang bisa didikte,” tegas Idrus. Ia percaya Prabowo memiliki pemahaman komprehensif terhadap peta politik nasional, sehingga semua keputusan, termasuk reshuffle, akan diambil berdasarkan evaluasi rasional dan objektif, bukan tekanan politik sesaat.
Idrus juga menekankan pentingnya menghargai komunikasi yang telah terjalin dan memastikan semua masukan diproses dengan bijak agar tidak menimbulkan konflik baru.

“Pak Prabowo membuka ruang demokrasi, tapi tetap dalam kendali hukum dan komitmen kebangsaan. Jangan sampai aspirasi dijadikan alat untuk mendikte Presiden,” tutupnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

PROJO Sulsel Tegaskan Dukungan Penuh ke Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas VII
Roadshow di 3 Zona Partai Gelora Sulsel Kokohkan Konsolidasi dan Kepemimpinan Kader 
Rakernas di Makassar, Partai NasDem Pasang Target Masuk Tiga Besar Pemilu 2029
Buka Rakernas di Makassar, Surya Paloh Tegaskan NasDem Dukung Penuh Prabowo Bukan “Lip Service”
Ian Douglas, Peneliti Premanisme dari Australia Gelar Kuliah Tamu di Dep. Ilmu Politik Unhas
Idrus Marham: Ajakan Duduk Semeja dengan Tokoh Kritis, Mencerminkan Kepemimpinan Prabowo Otentik
PROJO Sulsel: PPN 12 Persen, PDIP Jangan Lempar Batu Sembunyi Tangan
Tampil Memukau di Debat, Victor-John Yakinkan Publik soal Infrastruktur

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 04:36 WIT

Perkuat Nilai Kebangsaan, KB PII Sulsel Gelar Seminar Akbar Hadirkan Ketua MPR RI

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 10:54 WIT

IAMARSI Sulsel Gelar Seminar Nasional: Sinergi Rumah Sakit Pendidikan dan Fakultas Kedokteran di Kampus UMI

Jumat, 17 Oktober 2025 - 05:40 WIT

LOHPU Soroti ‘Perang’ Regulasi Proyek WHOOSH: Menkeu Wajar Tolak Bayar Utang dengan APBN

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:57 WIT

FK Unhas Jadi Rujukan, Bantu Universitas Katolik De La Salle Manado Dirikan Fakultas Kedokteran

Senin, 13 Oktober 2025 - 16:26 WIT

Grup WA Obrolan Baruga Gelar Syukuran Pelantikan Dirut PD Pasar dan Dewas PD Parkir

Senin, 13 Oktober 2025 - 13:00 WIT

Tingkatkan Kompetensi PPDS, Divisi Rhinologi FK Unhas Gelar Workshop Keterampilan Diseksi SMR

Minggu, 12 Oktober 2025 - 23:42 WIT

LOHPU: Pembayaran Utang BUMN oleh Danantara Wajib Berbasis Audit dan Opini BPK RI

Minggu, 12 Oktober 2025 - 10:04 WIT

Tim Fakultas Kedokteran Unhas Tampil di International Conference on Medical Education 2025 di Malaysia

Berita Terbaru