Mahasiswa Unhas Inovasi Padi Apung di Desa Moncongloe, Kab. Maros

- Editorial Team

Selasa, 16 Juli 2024 - 11:54 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAKASSAR – Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) 2024 telah meluncurkan proyek budidaya padi apung sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan di Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Proyek ini dilaksanakan melalui sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat pada 13-14 Juli 2024, dengan tujuan meningkatkan produksi padi di daerah tersebut menggunakan teknologi inovatif dan ramah lingkungan.

Melalui wawancara pada Selasa (16/7), Raka Anom Fatahilah, Ketua Tim PPK Ormawa KPI Unhas dari jurusan Teknik Industri, menjelaskan bahwa Desa Moncongloe dipilih sebagai lokasi pengabdian setelah proses identifikasi oleh tim. Desa Moncongloe memiliki potensi besar dengan 51,3% dari 4.738 jiwa masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan luas lahan sawah mencapai 128 hektar. Namun, masalah serius yang dialami adalah banjir yang merendam sekitar 30 hektar sawah sejak 2022 akibat pembangunan perumahan yang menutup saluran irigasi,

Sebagai respons terhadap masalah ini, Tim PPK Ormawa UKM KPI Unhas menginisiasi Program Galung Mawang: “Padi Apung sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan dalam Mendorong Percepatan Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan fokus pada pengabdian masyarakat dan pembinaan organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia. Program ini juga dibimbing dan dipantau langsung oleh UKM Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI Unhas) dan Universitas Hasanuddin dengan evaluasi bulanan.

“Program ini bertujuan memberikan alternatif pertanian yang adaptif terhadap banjir. Kami menghadirkan inovasi budidaya padi apung sebagai upaya penguatan ketahanan pangan di Desa Moncongloe,” Jelas Raka.

Lebih lanjut, Raka menuturkan bahwa Peran stakeholder sangat penting untuk keberlanjutan program ini, termasuk Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Moncongloe, Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan, dan perangkat desa setempat. Tim ini juga bersinergi dengan anggota Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Kecamatan Moncongloe yang merupakan petani milenial berusia 18-30 tahun,

Sebelum adanya inovasi budidaya padi apung, persawahan di Desa Moncongloe tidak menghasilkan produksi karena genangan air setinggi 30-50 cm. Akibatnya, ekonomi petani memburuk dan beberapa bahkan menjual lahan mereka karena tidak dapat diolah lagi menjadi lahan yang menghasilkan nilai ekonomi dan sumber pangan mereka

“Program Galung Mawang ini menjadi solusi pertama di Sulawesi Selatan yang menawarkan manfaat seperti ketahanan terhadap banjir, panen 3-4 kali setahun, dan penggunaan media tanam hingga enam kali masa tanam. Budidaya padi apung juga dapat diintegrasikan dengan budidaya mina padi, memberikan simbiosis mutualisme antara ikan dan padi,” jelas Raka.

Kegiatan sosialisasi penerapan budidaya padi apung telah diselenggarakan di Sekretariat Kelompok Tani Biring Je’ne 1 pada 13 Juli 2024. Dalam sosialisasi ini, buku manual telah dibagikan kepada petani terdampak dan dibentuk Kelompok Masyarakat Sinergi (KEMASI) untuk melanjutkan keberlangsungan budidaya. Pelatihan penerapan di lokasi sawah yang tergenang dilakukan pada 14 Juli 2024, melibatkan petani dalam pembuatan dan perakitan padi apung dari awal hingga akhir.

“Tantangan utama kami adalah memberikan pemahaman utuh kepada petani mengenai manfaat dan perawatan budidaya padi apung ini. Kami membutuhkan peran seluruh stakeholder untuk membantu menggalakkan dan menyebarluaskan informasi penerapan budidaya ini ke seluruh petani yang lahannya terdampak banjir,” tambah Raka.

Proses persiapan budidaya padi apung ini diawali dengan survei, audiensi, dan identifikasi masalah sejak awal Mei, diikuti dengan proses persemaian benih di akhir Juni, dan pengadaan barang serta pengolahan tanah pada awal Juli. Program ini akan terus dipantau dan dievaluasi hingga panen yang direncanakan pada Oktober nanti.

Tim dalam penelitian ini terdiri dari dosen pendamping Muh. Adnan Kasogi, S.Sos., M.Si. dan beberapa mahasiswa sebagai berikut:

1. Raka Anom Fatahilah (S1 Teknik Industri)
2. Nurnafia Sukara (S1 Teknik Industri)
3. Muh. Chairul Sahar (S1 Teknik Informatika)
4. Rizky (S1 Administrasi Publik)
5. Muhajril (S1 Sosiologi)
6. Romi Ekasaputra (S1 Ilmu Politik)
7. Nurhamdini (S1 Agroteknologi)
8. Cici Nur Fadilah (S1 Agroteknologi)
9. Wa Ode Sahara (S1 Agroteknologi)
10. Muh. Irfan (S1 Agroteknologi)
11. Achmad Kautsar Baharuddin (S1 Agroteknologi)
(*)

Kepala Humas Unhas

Ahmad Bahar

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Penelitian UHO Ungkap Tiga Jerat Utama Warga Konawe Sulit Kantongi Sertifikat Tanah
Ratusan Siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar Ikuti Kelas Inspiratif
Prihatin PBNU Menjadi Zona Perebutan Kekuasaan, Idrus Marham: NU Bukan Milik ‘Elite Kecil’
UGEM Gelar Monev PKM Berdampak, Soroti Pemberdayaan Posyandu dan UMKM Ikan Garam
Gunakan Hak Rehabilitasi, Presiden Prabowo Pulihkan Nama Baik Dua Guru di Luwu Utara
Ketum PSMTI Wilianto Tanta Puji Langkah Prabowo Tetapkan Gus Dur Pahlawan Nasional
Milad ke-32, ICMI dan Pemuda ICMI Sulsel ‘Serbu’ Takalar dengan 3.200 Telur
Pemuda Wajo Tenggelam di Air Terjun Kembar Ditemukan Tewas

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 09:39 WIT

Gerakan Aktivis Sulsel Tuntut Polda Seriusi Dugaan Korupsi Taufan Pawe

Minggu, 30 November 2025 - 13:05 WIT

Ratusan Siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar Ikuti Kelas Inspiratif

Jumat, 28 November 2025 - 13:52 WIT

NCW Laporkan Eks Kajari Enrekang ke Jamwas Kejagung: Diduga Peras Komisioner Baznas Hingga Rp 2 Miliar!

Kamis, 27 November 2025 - 00:47 WIT

Paksa Napi Muslim Makan Daging Anjing, Legislator Minta Kalapas Enemawira Copot 

Jumat, 21 November 2025 - 06:52 WIT

UGEM Gelar Monev PKM Berdampak, Soroti Pemberdayaan Posyandu dan UMKM Ikan Garam

Jumat, 21 November 2025 - 06:48 WIT

Farhat Abbas Sebut Kliennya Pemilik Lahan di Tanjung Bunga, Somasi Kalla Group dan PT. GMTD

Kamis, 20 November 2025 - 14:51 WIT

Eazy Passport Hadir di Mall Pipo, Permudah Warga Makassar Urus Paspor

Kamis, 20 November 2025 - 11:02 WIT

Penyidik Kejati Sulsel Geledah 3 Kantor Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas Rp60 Miliar

Berita Terbaru

Sosbud

Sanggar Tari RBM Toraja Tampil Memukau di HDI 2025

Kamis, 4 Des 2025 - 11:25 WIT